Jumat, September 25, 2009

Bersyukur=untung atau kufur=buntung

“Maka nikmat tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?”, Allah mengulang-ulang ayat ini hingga 31 kali dalam al-qur’an surah Ar rahman. Kalau kita renugkan, ini memang benar-benar sebuah warning yang sangat penting bagi kita sebagai hamba-Nya, mengingat mudah dan banyak sekali manusia yang jatuh kejurang kekufuran.
Seandainya kita mau merenungkan tetang nikmat Allah yang dianugerahkan kepada kita. Contohnya saja nikmat Allah berupa Matahari dan udara, yang diberikan kepada kita secara gratis, semau kita bahkan sepuasnya kita nikmati, tiba-tiba kedua nikmat ini di privatisasi dan dikomersialkan misalnya, menghirup udara atau menggunakan “jasa” matahari di pungut bayaran semacam pajak ataupun jenis pungutan lainnya, bisa-bisa para nelayan mogok jemur ikan asinnya, atau petani tembakau akan bangkrut karena tembakaunya ngga kering-kering, hal ini bisa lebih mending dibandingkan dengan mogok bernafas karena nggak sanggup bayar cicilan menghirup udara.


Allah maha agung, Allah tidak memerlukan suatu apapun dari Makhluk-Nya, Allah tidak membutuhkan shalat kita, zakat kita. coba kita pikirkan bersama, pernahkah Allah, membuat aturan, kalau ngga sholat, ngga boleh bernafas, atau barang siapa yang meninggalkan zakat di tenggelamkan hartanya seperti Qorun, niscaya Indonesia sudah lama tenggelam. Subhanallah, nikmat Allah yang mana yang mau kita dustakan?
Allah memerintahkan kepada hamba-Nya untuk bersyukur, terhadap apa yang ada, apa yang telah dianugerahkan kepada kita karena memang itulah yang terbaik buat kita hambanya. Sebagai contoh kita di karuniai Allah harta yang pas-pasan, perlu kita sadari bahwa itu kondisi terbaik bagi kita, seandainya Allah memberikan sedikit saja lebih harta kita, bisa jadi kita kikir dan Sombong karenanya, maka Allah memberi kita harta yang cukup, sedangkan mereka-mereka yang kaya, kalau Allah membuat sedikit saja mereka lebih miskin saat ini, niscaya mereka tidak sanggup. bersyukur tehadap apa yang ada pada diri kita saat ini adalah sikap terbaik. So,.. bersyukurlah…..!
Bersyukur, tentu jauh berbeda dengan takabbur, akan tetapi realita nya sangat tipis sekali beda antara syukur dan takabbur, sehingga kadang-kadang kita salah duga, menganggap diri bersyukur padahal sedang takabur
Alhamdulillah, saya tidak pernah sakit parah, Allah masih saying pada saya. Coba cermati ungkapan ini bentuk rasa syukur atau sebentuk ketakaburan.
Agar kita bersyukur:
1. awali hari kita dengan bersyukur, hal ini akan menarik datangnya nikmat-nikmat lain untuk kita hari ini.
2. lihat lah yang masih ada pada diri kita, bukan yang sudah hilang..! meratapi hal-hal yang sudah tidak ada pada diri kita hal ini akan menghindarkan kita dari sikap mengeluh, karena yang masih kita miliki jauh lebih banyak untuk selalul di syukuri
3. Catatlah minimal 5 hal yang patut untuk kita syukuri tiap harinya.
4. sering-sering lihat kebawah, bandingkan nikmat yang kita terima dengan orang yang tak seberuntung diri kita
5. Tanyakan pada diri kita setiap kita akan mengeluhkan sesuatu; nikmat yang manakah yang bias kita dustakan? Pantaskah kita mengeluhkannya.
Barang siapa yang bersyukur maka niscaya akan di tambah dan barang siapa yang kufur maka sesumgguhnya azab Allah sangat pedih
Dikutip,di adapsi dari ANNIDA No.10/XVIII juni 2009, bianglala.

COMMENTS :

Don't Spam Here

0 komentar to “Bersyukur=untung atau kufur=buntung”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Fresh Themes Gallery | NdyTeeN. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Distributed by Blogtemplate4u .