Soempah Pemoeda
Pertama Kami poetra dan poetri Indonesia Mengakoe Bertoepah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia
Kedoea Kami poetra dan poetri Indonesia Mengakoe Berbangsa Satoe, Bangsa Indonesia
Ketiga Kami poetra dan poetri Indonesia Mendjoendjoeng Bhasa Persatuan, Bahasa Indonesia
Soempah Pemoeda lahir dari kongres pemoeda II yang diselenggarakan oleh Perhimpoenan Peladjar-peladjar Indonesia (P.P.P.I.), pada Tanggal 28 Oktober 1928 di Kramat Raya 106 Jakarta. Kongres ini dipimpin oleh Soegondo Djojopoespito dari P.P.P.I.. di hadiri sekitar 750 orang.
Mereka yang hadir tidak hanya dari perwakilan organisasi pemuda, tetapi hadir pula perwakilan dari partai politik, antara lain Sartono SH dari PNI cabang Jakarta, Abdurrahman dari cabang Bandung dan Karta Koesoemah dari P.P.K.I., selain itu, hadir pula pengurus besar partai sjarikat Islam Indonesia (P.S.I.I.), yang diwakili oleh S.M. Kartosoewirjo,
Dari fakta diatas dapat terlihat bahwa lahirnya Sumpah Pemuda tak lepas dari perjuangan umat islam. Mari kita bukti kan argumentasi ini:
1.Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia yang beranggotakan para Mahasiswa Rechtshoogeschool (sekolah Tinggi Hukum) yang lahir atas dorongan Jong Islamaieten bond (JIB) dan Jong Islamaieten Bond Dames Afedeeling (JIBDA) yang melepaskan diri dari keterikatan dasar perjuangan kedaerahan Jong Java, pada kasus ini yang sangat perlu diketahui adalah Jong Java-Trikoro Dharmo merupakan organisai Pemuda dari Boedi Oetomo dengan cita-citanya mengembangkan bahasa jawa, kesenian jawa, dan agama jawa dalam lingkup jawa raja, yang menolak pelaksanaan cita-cita persatuan Indonesia. Dengan demikian kita perlu mempertanyakan, benarkah kongres pemuda yang melahirkan sumpah pemuda merupakan inisiatif Jong Java, seperti yang dituliskan dalam kebanyakan buku sejarah Indonesia?
2.Dengan hadirnya Wakil dari Pengurus Besar Prtai Sjarikat Islam Indonesia (P.S.I.I.), tidak seperti Perserikatan Nasional Indonesia (PNI), yang hanya mengirimkan wakil pimpinan cabang, terbaca betapa besarnya perhatian dan penghargaan Pengurus Besar Partai Sjarikat Islam Indinesia terhadap diselenggarakannya Kongres Pemoeda II. Sementara itu Jong Java diwakili oleh R.M. Mas Said, bukan seorang pelajar akan tetapi sebagi mantri polisi, yang tidak mungkin berpihak pada perjuangan pemuda pelajar, sebab dalam mempraktikkan indirect rule system, pemerintah colonial Belanda mendapat dukungan dari para penguasa pribumi atau pangreh pradja dan Polisi
COMMENTS :
0 komentar to “Yang tidak pernah terungkap dari Soempah pemoeda, 28 oktober 1928 M, Ahad Wage, 13 Jumadil Awwal 1347 H.”
Posting Komentar