KKN,… alhamdulillah sudah purna sejak tanggal 18 pertengahan bulan lalu, tapi dampak nya bagi saya, hampir tak ada ruang kosong diotak saya, kecuali file-file yang meliputi gemerisik daun bambu di hembus angin, suara riuh rendah ibu-ibu yang sedang dangir kebun kacang tanah mereka, juga bunyi gemericik kencing sapi dan panorama dusun jomblang dengan seburat warna jingga menjelang petang, kenangan ini begitu melekat dalam memori otak saya. akibat selanjutnya, rasa ingin mengulangi kembali semua, membuat saya tidak tahan lagi untuk tidak berangkat kesana,

11 september menjadi kenangan terpenting bagi saya, tapi tidak ada kaitannya dengan runtuhnya WTC di AS loh ( saya tidak tergolong orang yang empati dengan peristiwa itu), sejak hari itu saya selalu mengungkapkan keinginan saya untuk silaturrahmi kesana. Responpun berdatangan dari teman-teman, ada yang ingin kesana tapi skeptis, karena masih banyak yang harus dikerjakan dikampus, ada yang malu untuk sekedar silaturrahmi, ada juga yang menggembosi semangat, dana da juga yang memberikan solusi. ‘kalau kamu mau..? minggu kita kesana pakai motor UPZ kata Alim dia teman saya yang paling punya interes untuk pergi kesana.
Minggu 13 september kami mulai perjalanan kami, setelah lobi kesana kemari akhirnya kami dapat motor kantor sebagai kendaraan untuk menempuh perjalan yang menembus empat kabupaten di jawa timur itu, kita tahu sendirikan Ngawi itu perbatasan jawa timur-jawa tengah, saya tidak pernah melakukan perjalanan sejauh itu dengan kendaraan roda dua, kami berhasil membujuk bang rouf dan bang indro pimpinan kami untuk bisa menggunakan motor inventaris kantor, setelah alim teman ku bias meyakinkan mereka baerdua akan keutuhan dan kembali motor dalam keadaan utuh da bersih.
Pukul enam lebih sedikit (pagi) kami berangkat kami lewat jalur protocol lintas kabupaten jawa timur, sidoarjo-mojokerto-jombang-nganjuk-Madiun-ngawi, kondisi jalan lumayan sepi, belum musim mudik mungkin,