Jumat, Maret 12, 2010

Menanti Figur ‘Wali’ di Pilwali Surabaya

Pemilihan Walikota (pilwali) Surabaya baru akan dilaksanakan pada pertengahan tahun 2010, namun, bursa calon dan hal-hal yang berbau kampanye, mulai terasa dalam beberapa bulan terakhir ini. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya baliho besar dan spanduk calon Walikota dan Wakil Walikota yang terpampang di sudut-sudut jalan kota Surabaya.
Selain itu, momen lima tahunan ini banyak mengundang perhatian masyarakat Surabaya, karena peluang untuk mendapatkan pemimpin baru sudah dekat. Masyarakat Surabaya berharap Pemilihan Walikota 2010 akan membawa perubahan yang mendasar bagi mereka. Mungkinkah?

Walikota Idaman
Kata “perubahan” menjadi kata kunci yang memicu masyarakat Surabaya antusias menyongsong hajatan ini. Hal ini bisa kita maklumi karena Surabaya adalah kota Metropolitan dengan segudang permasalahan dan memerlukan solusi-solusi cerdas serta komprehensif untuk mengatasinya.
Untuk itu dalam pilwali ini diharapkan muncul calon yang memang benar-benar mampu melihat situasi, menginventarisasi masalah, dan merumuskan serta mewujudkan solusi. Selain itu, yang lebih penting lagi calon walikota itu harus benar-benar ‘wali’, yaitu orang yang sangat menjaga ketaatan kepada Allah SWT, sehingga senantiasa mendapatkan pertolongan Allah Swt.
Tapi, siapakah wali itu?”Ingatlah! Sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak merasa takut dan sedih. Mereka adalah orang-orang yang beriman dan selalu bertakwa. Bagi mereka berita gembira dalam kehidupan dunia dan kehidupan akhirat,” (QS Yunus ayat 10). Dari ayat tersebut, wali adalah orang yang beriman kepada Allah dan apa yang datang dari-Nya (yaitu Al Qur’an dan Hadits), memegang teguh syariat-Nya.
Ibnu Katsir rohimahulloh menafsirkan bahwa para wali Allah adalah orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Siapa saja yang bertaqwa maka dia adalah wali Allah (Tafsir Ibnu Katsir, 2/384).
Dari ayat di atas telah jelas apa dan siapa wali itu, tapi pertanyaan selanjutnya adalah mengapa harus wali? Apa urgensinya jika pucuk pimpinan kota surabaya ini di pegang oleh orang yang bertipe wali?.
Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya Allah SWT berfirman
” Barang siapa yang memusuhi para Wali-Ku maka Aku menyatakan perang kepadanya. Tidaklah hamba-Ku mendekati-Ku dengan sesuatu yang lebih Kucintai daripada apa yang telah Aku wajibkan. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekati Aku dengan Ibadah sunah sehingga aku mencintainya, maka ketika Aku mencintainya Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia gunakan untuk berjalan. Seandainya ia meminta kepada-Ku niscaya akan Ku-beri seandainya dia memohon perlindungan-Ku pasti Aku akan melindunginya”
Hadits Qudsi diatas menjadi jawaban akan pentingnya seorang pemimpin berfigur wali, karena, sikapnya yang senantiasa menjaga diri dari dosa dan maksiat, hati-hati, serta selalu mendekatkan diri pada Allah SWT sehingga Allah-lah yang menjadi Penjaganya. Allah mengatur hati dan jasadnya sehingga ia menjadi pemimimpin yang taat kepada Allah SWT.
Disaat dirinya sudah senantiasa dekat dengan Allah, maka selanjutnya dia menginginkan agar seluruh rakyatnya memilki ketaatan yang sama seperti yang telah ia amalkan, kemudian ada usaha yang dilakukan dengan terus-menerus untuk merealisasikan keinginan ini secara istiqomah, maka tidak mustahil nantinya akan telahir masyarakat Madani yang tidak hanya taat pada hukum Allah SWT tetapi juga taat pada hukum Pemerintahan, pada akhirnya akan terbentuk Masyarakat yang Baldatun Toyyibatun Warabbun Gofur.
 
Pilah Lalu Pilih
Pemilihan Walikota Surabaya akan menjadi even yang sia-sia bila masyarakat tidak menyadari akan pentingnya seorang pemimpin. Mengingat dalam satu dekade diberlakukan pemilihan secara langsung (baik Pemilihan legislatif maupun eksekutif), selalu diakhiri dengan dominasi golongan putih (tidak memilih).
Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah sampai pada kesimpulan bahwa memilih pemimpin yang memiliki kriteria di atas (sesuai dengan syari’at) itu wajib bagi Umat Islam. Oleh karena itu, selayaknyalah bagi masyarakat Surabaya yang sebentar lagi akan menghadapi pilwali untuk melihat/meneliti background dari para cawali dan cawawali yang ada, kemudian pilihlah mereka yang sekiranya memiliki kriteria-kriteria yang telah dijelaskan di atas. sehingga, kelak kemudian hari, ketika di antara mereka telah menjadi pejabat, mereka benar-benar mencerminkan sosok ‘wali’ Allah yang memimpin kota metropolitan ini dengan adil dan jujur.

COMMENTS :

Don't Spam Here

2 komentar to “Menanti Figur ‘Wali’ di Pilwali Surabaya”

Memang susah memilih pemimpin yang berjiwa pemimpin.

catatan kecilku mengatakan...
on 

Semoga calon-2 walikota dan wawali Surabaya nanti benar-2 berkualitas.

the others mengatakan...
on 

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 Fresh Themes Gallery | NdyTeeN. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Distributed by Blogtemplate4u .